Rabu, 12 Februari 2014

Conan #76



Hari itu Detektif Mouri sedang bersantai di depan televisi menonton berita sembari menghidupkan rokoknya. Berita tentang perampokan bank yang belum seminggu terjadi, di duga ada salah seorang pegawai bank yang sempat tewas tertembak karena melawan. akan tetapi menurut kesaksian nasabah, bukanlah melawan melainkan menyuruh perampok untuk menghentikan perampokan itu. Tapi, si perampok langsung marah dan akhirnya menembak pegawai bank tersebut.

Mungkin para perampok tersebut sedang sial, karena uang dua ratus juta yang mereka rampok merupakan uang kertas baru yang hari itu diantar  ke bank. Selain itu polisi juga sudah memiliki nomor seri uang itu. melalui nomor seri, bisa melacak keberadaan uang curian itu berada. Itu yang dikatakan Amuro saat memasuki kantor Detektif Mouri sambil membawakan sandwich, karena Detektif Mouri bersedia mengajarinya menjadi detektif. Pagi itu, Amuro membuat Mouri kaget karena tahu ia memiliki janji bertemu dengan klien yang ingin diselidiki kasusnya, karena di hari libur biasanya Mouri tidak pernah lepas dari Koran pacuan kudanya. Tapi, hari ini sudah memakai pakaian rapi seolah ingin bertemu seseorang klien yang sangat penting. Apalagi jam segitu ada penayangan konser life Yoko Okino artis kebanggaan Mouri, seolah dia tak memikirkannya. 

Tanpa di komando Mouri langsung menyabet remote televisi dan menyalakanya. dengan semangat, ia meneriaki artis pujaanya. Memang benar Mouri mempunyai janji dengan klien yang tidak ia ketahui, karena menghubungi Mouri melalui internet yang homepagenya di buatkan Conan, oleh karena itu ia mengundurkan waktu pertemuanya agar bisa menonton Yoko Okino. Belum sampai acara selesai, Mouri mendapatkan email masuk dari Kei Kashitsuka berisikan perubahan tempat pertemuan. Semula di kantor Kogoro Mouri, berganti di Restoran Colombo yang berada tidak jauh dari kantor sesuai waktu yang di janjikan. Sedikit kesal, Mouri hampir saja tidak menyetujuinya. Akan tetapi Ran memaksa sekalian untuk makan siang, dan menyimpan sandwich untuk makan malam. Amuro meminta izin untuk ikut, karena jam kerja di Poirot tempatnya bekerja sudah habis. Mouri mengizinkan dengan syarat Amuro mau untuk membayar uang belajar kepada Mouri.

Percakapan pun terjadi, Mouri sedikit menjelaskan kasus yang di minta pecahkan kepada Amuro. Mulanya Klien Mouri menemukan kunci loker sewaan di antara barang peninggalan kakaknya yang meninggal beberapa hari yang lalu. Klien meminta Mouri untuk mencari loker yang di maksud, jika isinya termasuk benda yang berharga maka klien akan menguburkanya bersama kakaknya. dengan asumsi mudah mencari loker yang di maksud hanya melihat nomor seri dan nomor pabrik pembuatnya. Conan sedikit jengkel karena bayaran yang di berikan lebih besar dari pada Mouri yang tidak rajin.

Makan siang keluarga Mouri bersama Amoru pun selesai, tapi klien tidak juga muncul. Ketika memeriksa handphonenya Mouri baru sadar, email yang membuat janji pertama kali dengan email yang baru saja masuk untuk merubah tempat pertemuan alamatnya berbeda. Berbagai dugaan muncul, akhirnya Mouri memutuskan untuk kembali ke kantor. Sesampainya di kantor ternyata masih tetap tidak ada siapapun, lalu Mouri mengirimkan email kepada klien mengatakan bahwa ia sudah kembali ke kantor. Tak beberapa lama kemudian ada email masuk, mengatakan bahwa klien baru saja sampai di Restoran Colombo dan menyuruh Mouri untuk menghampirinya. Mouri pun memutuskan untuk berangkat kesana, di ikuti Conan yang minta untuk di tunggu karena mau ke kamar mandi. Belum sampai Mouri membuka pintu ia menerima email lagi dari klien, menyuruh mereka semua untuk berangkat. Tanpa di komando Amuro mendorong Ran keluar, Conan juga mendorong Mouri untuk keluar sembari menutup pintu kantor. Di luar kantor Amoru menceritakan dugaanya.

Ada seseorang yang tidak ingin Mouri bertemu dengan klien, oleh karenanya mengirim email tentang perubahan tempat janjian supaya Mouri meninggalkan kantor. Saat kantor kosong, dia pura-pura untuk menjadi asisten Mouri dan menyambut kedatangan klien yang sebenarnya. Terbukti dari beberapa bekas congkelan pada knop pintu, juga cangkir teh yang masih agak basah di lemari alat makan. 

“Doooor… !!” tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api di dalam kantor Kogoro Mouri, mereka pun masuk, dan mencari sumber suara yang tepatnya berasal dari kamar mandi. Di sana ada seorang pria duduk di atas kloset kamar mandi terbunuh dengan mata terbelalak dan mulut menganga menghadap langit-langit dengan di penuhi darah. Di tanganya terdapat pistol yang mengarah ke arahnya. Di depan pria yang terbunuh itu ada seorang wanita dengan tangan terikat dan mulut di lakban duduk di depan pria tersebut. 

Polisi datang, dan wanita itu diperiksa. Dia bernama Kashitsuka, klien yang meminta bantuan Mouri untuk mencari loker yang sesuai dengan kunci yang ditemukanya. Ketika di tanya kashitsuka mengaku tidak mengenal pria bunuh diri tersebut, pria itu yang menyambutnya ketika di kantor kogoro Mouri, sampai akhirnya ia memaksa Kashitsuka untuk mengatakan dimana kunci yang dimaksud karena ia harus menemukan loker itu secepatnya. 

Pemeriksaan terpaksa di hentikan, dan di lanjutkan besok karena hari sudah malam. Tidak bagi Conan dan Amuro, mereka merasakan adanya kejanggalan terhadap kasus yang di duga bunuh diri tersebut. Beberapa ke anehan mengusik fikiran mereka, seperti halnya ponsel pelaku yang berisi pemberitahuan perubahan tempat tapi tidak ada catatan email lagi setelah itu. lalu uang receh yang berisi hampir 5 ribu yen, 2 lembar uang sepuluh ribu, 5 lembar uang 5 ribu, 47 lembar uang seribu. 

Sebelum pulang Amuro sempat menawarkan untuk mengantarkan Kashitsuka pulang untuk berjaga-jaga adanya komplotan dari pelaku, Mouri pun ikut mengantar di ikuti Ran dan Conan. Mereka pun akhirnya mampir sebentar di manshion Kashitsuka karena Conan, Amuro dan Kogoro yang menumpang toilet. Manshion itu tergolong tempat mewah yang hanya di tinggali oleh Kashitsuka beserta kakaknya sebelum meninggal. Tidak sampai begitu lama berita bunuh diri di kantor Kogoro Mouri telah di muncul di televisi. Ran pun menghidupkan handphonenya yang sedari tadi mati, takut jika ibunya khawatir lalu menelfonya. Namun, bukan telefon dari ibunya yang masuk melainkan Sera. Siswi baru yang juga seorang detektif dan satu kelas dengan Ran. Akan tetapi, telefon yang masuk terputus-putus karena ruangan itu sedang di sadap. Melihat Amuro, Ran dan Mouri sibuk mencari alat penyadap yang ada di ruangan tersebut, Kashitsuka kabur membawa mobil bersama Conan yang tertidur karena obat bius yang terdapat pada minuman pemberian Kashitsuka. 

Penyadap akhirnya bisa ditemukan, beserta mayat laki-laki yang berada pada koper. Saat itu juga Mouri mendapat email dari Kashitsuka jika Conan sedang di bawanya. Ran lalu meminta bantuan kepada Profesor Agasa untuk melacak keberadaan Conan dengan kacamata pelacak jejak. Mendengar itu, Profesor Agasa sedikit bingung karena tidak ada kendaraan yang bisa ia bawa. Taka lama kemudian datang Subaru –tetangga baru profesor yang menempati rumah Shinichi untuk sementara- menawarkan tumpanganya untuk mencari conan.
Sebenarnya Conan sudah mengetahui semuanya. saat berada di dalam mobil ia bangun dan mengatakan semuanya kepada Kashitsuka yang sebenarnya bernama Serina Urakawa, atau kekasih dari pegawai bank yang menjadi korban penembakan. Pelaku bunuh diri di kantor Kogoro Mouri dan juga mayat yang ditemukan Amuro di dalam koper sebenarnya adalah dua dari tiga orang pelaku perampokan, yang di bunuh oleh Serina untuk membalaskan dendamnya. Dengan di bantu Conan, Serina mengunjungi rumah tiga wanita yang satu diantara mereka diduga sebagai pelaku terakhir dari komplotan perampok tersebut.

Alasan Conan mengikuti Serina adalah supaya Serina tidak mengakhiri hidupnya setelah membalaskan dendamnya, Conan pun membuat perjanjian kepada Sherina untuk mau menyerahkan diri kepada polisi ketika sudah mengetahui pelaku sebenarnya. Akan tetapi belum sampai Conan selesai menceritakan analisisnya, ia sudah di sekap dari belakang dan di ancam menggunakan pistol oleh pembunuh ketiga yang diam-diam mengikuti Conan dan Serina.

Cerita itu di akhiri dengan datangnya Amuro beserta Ran dan Mouri, lalu Sera, juga Subaru beserta Ai dan Profesor Agasa untuk membebaskan Conan. Kejadian itu di amati dari jauh oleh Vermouth salah satu anggota organisasi hitam. Dia lalu menelfon seseorang sembari mengatakan, “Kelihatanya.. Kamu berhasil mendapatkan kepercayaan mereka tapi kamu akan menepati janji kita, ‘kan? Bourbon”. Tepat di saat Amuro, Sera, dan Subaru juga menerima telefon dari seseorang.[]

Tidak ada komentar: